Sendal jepit kanan:
Hei…kawan,
kenapa kau tampak murung?
Gerangan apakah yang mengusik pikiranmu sore ini?
Sendal jepit kiri:
Entahlah….
Rasa-rasanya,aku mulai bosen dengan bos kita…
Kau lihat sekarang,
ndak ada yang bisa dibanggakan dari bos kita sekarang
Apa coba??
Dipikir? Ndak ada to?
La iya, apanya yang bisa dibanggakan,
tidur aja masih numpang
Status pekerjaan masih seperti dulu…
Jadi buruh, buruh pabrik pula….
Tentang sekolahnya?
Ini dia, kayaknya pura-pura lupa,
atau sengaja melupakannya….
Apa kau ndak liat….
tesis-nya masih terbengkelai kayak gitu…
Huhhhh….ampyun…ampyun…bos….bos….
La mbok yo sadar to sampeyan bos…….!!!!
Lalu, coba kau amati juga dalam setahun ini…
kulihat ia masih belum bisa melewati hari-harinya dengan bijak.
Masih belum bisa menghargai orang lain,
Masih sok gemede…sombong
Apa sih yang disombongkan?
Ah…………
Rasa-rasanya, tebakanku memang tepat
Ia sudah lupa sama mimpi-mimpinya.
Mimpi yang selalu ia gumamkan saat melepas kita dari kakinya
Duh, Gusti….
Payah benar aku mengikuti langkahnya sekarang.
Mondar mandir tak karuan di Semarang….
Dan tentang mimpinya,
kau lihat?
Kau lihat?
Serangkaian mimpi yang ia ceritakan pada kita dulu.
Setahun yang lalu? Apa dan mana?
Sendal jepit Kanan:
kau memang benar kawanku
Ya, Memang ….
itulah faktanya
tapi tunggulah barang sebentar.
Kenapa tak coba kau mensyukuri apa yang didapat boz mu, boz kita?
Bahkan kau belum pernah mau mensyukuri
Kenapa kau selalu bilang belum, belum sampai,
dan tidak bilang, sudah sampai.
Kenapa kau selalu sibuk dengan apa yang belum didapatkan.
Bukannya mensyukuri apa yang didapat.
Memang ada banyak mimpi yang belum kesampaian.
Memang ada banyak mimpi yang belum kesampaian.
Seperti halnya sekolah
Boz kita memang belum bisa seperti teman-teman lainya yang sudah dapat menyelesaikan study-nya
Tapi, ia kan masih berusaha…
dan kulihat ia sekarang mulai bangkit lagi.
Masalah pekerjaan…tak ada yang jelek dari seorang buruh, buruh pabrik
Jadi buruh/ pegawai pabrik toh pekerjaan yang halal….
Memang sih gajinya ndak sebesar pegawai kantoran, diplomat, atau yang lainnya
Tapi toh nyatanya cukup untuk dibuat makan, beli sabun dll
Kita juga perlu ingat, posisi boz kita hari ini juga tak lain dan tak bukan
adalah pilihan dan keputusan Allah.
Allah yang telah memutuskan di posisi mana dan apa yang sedang boz kita kerjakan.
Adakah yang lebih baik dari keputusan Allah?
Sendal jepit Kiri :
Hemm… entahlah.
bagaimana menurutmu?
Sendal jepit Kiri :
Hemm… entahlah.
bagaimana menurutmu?
Sendal jepit Kanan :
Tentang mimpi yang belum tercapai.
Kukira ia hanya belum mejadi bagian takdir dari Boz kita hari ini. Itu saja.
Lagipula, siapa yang lebih tahu apa yang terbaik untuk boz kita hari ini?
Lagipula, siapa yang lebih tahu apa yang terbaik untuk boz kita hari ini?
Sendal jepit kiri:
Entahlah..
Allah mungkin?
Sendal jepit kanan:
Nah…..
Sekarang kau bisa jawab…
Iya, betul….
Hanya Allah….
Aku :
Kubiarkan mereka terus bercakap.
Aku hanya menguping saja
Dan ketika mereka menoleh ke arahku…
Ku alihkan pandanganya pada layar computer di depanku,
Seperti layaknya seorang boz yang ketahuan menguping para anak-buahnya
Seperti layaknya seorang boz yang ketahuan menguping para anak-buahnya
Dalam hati aku hanya berkata:
Sendal jepitku, kau benar.
Aku memang belum menjadi.
Belum bisa berbuat apa-apa.
Belum bermakna.
Untuk siapa-siapa.
Belum melangkah kemana-mana.
Sendal jepitku, kau benar.
Aku memang belum menjadi.
Belum bisa berbuat apa-apa.
Belum bermakna.
Untuk siapa-siapa.
Belum melangkah kemana-mana.
Langkahku baru sejengka….
Itupun dengan bantuanmu sandal jepitku…
Terimakasih banyak sandal jepitku…
Aku tahu, mungkin kau sudah bosan
Mengikuti jejak langkahku yang tak terarah..
Dan senja ini….
Di minggu terakhir di tahun 2010 ini…
Mimpi-mimpi yang selalu kukatakan padamu…
Akan ku pahatkan kembali di tahun mendatang…
Semoga Tuhan...menuntunku meraihnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar